Mengapa Mayoritas Penduduk Indonesia Perokok - Balik lagi di artikel idea lainnya. Kali ini membahas tentang mengapa orang Indonesia mayoritas perokok? Apa yang menyebabkan orang-orang merokok? Berawal dari sekedar gaya-gayaan ketika remaja, atau memang 'ngerokok bikin beban pikiran gue hilang'?
Perlu di ketahui, dalam setahun Indonesia hisap 225 miliar batang rokok. Indonesia menduduki peringkat ke 5 negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, bukan gelar yang patut dibanggakan. Dan dalam setahun, rokok membunuh 260 warga Indonesia. Padahal di belakang bungkus rokok terdapat tulisan 'merokok dapat menyebabkan....' tapi tetap saja dilakuin. Gue pernah tanya ke temen gue kenapa dia merokok, ada yang bilang iseng, ada yang bilang ngeringanin beban pikiran. Padahal menurut pemikiran awam gue, semua itu cuma sugesti dari dirinya sendiri, dan sudah terlanjur candu nikotin.
Lalu jika produsen rokok pun tau bahaya merokok, kenapa mereka memproduksi rokok? Sama aja ngasilin duit dengan cara ngambil kesehatan bahkan nyawa konsumen nya sendiri, dengan embel-embel sponsor berbagai acara seperti musik, olahraga, bahkan penghijauan kota. Kenapa produksi rokok diperbolehkan? Karena konsumennya banyak, dan pajaknya pun tinggi, masalah duit memang ga bisa lepas dari Indonesia.
Tadi pagi gue nonton acara tv Warna, di situ membahas tentang kanker paru-paru. Almarhum Chrisye dulu juga meninggal karena dia perokok aktif lalu terkena penyakit kanker paru-paru stadium akhir. Lalu di acara itu ada wawancara dengan survivor kanker paru-paru, namanya Ardita.
Ardita, ibu rumah tangga dan sudah mempunyai anak ini adalah survivor dari kanker paru-paru. Dia merokok sejak SMA, disitu dia bilang 'sehari cuma 3-4 bungkus rokok', gue mikir, 'cuma'? Gila aja. Dan semakin tua dia merasa nyeri di tulang sendi, dan kakinya bengkak. Lalu setelah ke dokter diperiksa terdapat bercak di paru-paru kanannya, dan divonis terkena penyakit kanker paru-paru ganas stadium satu.
Setelah diketahui penyakitnya, dokter melakukan pengangkatan sepertiga paru-paru kanan Ardita, dan pengobatan selama 3 minggu. Sekarang dia dinyatakan sembuh total, walau tetap harus sering periksa ke dokter. Dia mengaku menyesal dulu merokok, dan mulai sekarang menjalani hidup yang lebih sehat.
Jadi akhir dari artikel gue ini, mengapa kalian merokok? Mengapa pemerintah tidak peduli dengan kesehatan warganya? Mengapa produsen tidak memikirkan dampak hasil produksinya jika dikonsumsi konsumen? Sekian pemikiran gue, maaf jika ada salah kata dan terimakasih sudah membaca!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment