Kata-kata itulah yang saya pikirkan ketika berbicara tentang sepakbola. Banyak banget hal di sepakbola yang bukan hanya 'sepakbola' itu sendiri, tetapi juga suatu wadah untuk memperjuangkan kemanusiaan. Contohnya penderita kanker. Artikel berikut dikutip dari web Andrie Wongso.
Banyak penderita kanker yang tak kesampaian menggapai cita-citanya menjadi pemain bola karena penyakit yang dideritanya itu. Meski demikian, untuk sekadar bermain bola banyak di antaranya yang mampu bahkan hingga memiliki keterampilan yang memadai. Salah satunya adalah Gohan (13 tahun).
Remaja ini adalah penggemar berat klub Spanyol, Villarreal. Bahkan ia sempat bercita-cita ingin menjadi pemain profesional. Sayangnya cita-citanya tak kesampaian karena kanker ganas yang dideritanya. Rupanya keinginan tersebut didengar petinggi klub tersebut. Mereka pun berniat mengajak Gohan untuk ikut kegiatan khusus yakni memberi waktu pada remaja tersebut bermain bola dengan para pemain Villarreal di pertandingan resmi. Kebetulan klub berkostum kuning-kuning ini akan melakukan laga persahabatan dengan klub besar asal Skotlandia, Celtic.
Sebelum pertandingan resmi dimulai, Gohan tampil menjadi salah satu pemain Villareal. Setelah kick-off, Gohan mendapat bola dari rekannya di klub pujaannya itu. Meskipun para pemain Celtic sengaja memberi ruang agar Gohan mencetak gol, tetapi ia melakukannya dengan sangat menakjubkan. Saat tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Celtic, Gohan menggoceknya beberapa langkah. Lalu dengan sedikit melakukan trik yang memukau, mengangkat sedikit bola dan menyentuhkan dengan tumit hingga kiper terpedaya, Gohan bisa mengejar bola dan dengan mudah memasukkannya ke gawang Celtic.
Gol itu sulit dilakukan oleh anak sebayanya yang tak memiliki kemampuan bermain bola. Gohan menunjukkan bahwa, meski ia menderita kanker, kecintaannya pada olahraga ini tak hilang begitu saja. Ia bisa menekuninya sejauh yang bisa ia lakukan. Hasilnya memang luar biasa.
Bagi klub sepakbola, program semacam ini menjadi penting. Di tengah industri sepakbola yang makin ketat persaingannya, membina para penggemar adalah salah satu metode untuk mendorong fanatisme mereka. Jika fanatisme sudah dimiliki, mereka akan setia mengikuti program klub, seperti setia menonton pertandingan di stadion, membeli produk merchandise (jersey dan atribut lainnya), dan sebagainya. Penjualan jersey, adalah salah satu pemasukan besar bagi klub dunia. Real Madrid, misalnya, dalam setahun bisa menjual 1,4 juta potong jersey. Jika dihitung Rp400.000 saja per potong (harga umumnya jersey asli), Madrid bisa mendapatkan lebih dari Rp500 miliar dalam semusim.
Namun di luar bisnis, melibatkan penderita kanker seperti Gohan, pantas diberi apresiasi, karena ini akan memberi inspirasi dan spirit pada penderita kanker lainnya untuk tetap bersemangat. Mereka masih bisa bergembira dengan hobinya. Bahkan bisa menjadi bagian penting dalam perhelatan suatu klub sepakbola besar. Gohan tak pernah membayangkan bisa bermain di Villarrela. Ternyata impian terpendam itu menjadi kenyataan meski hanya beberapa menit. Berkat gol itu namanya bahkan banyak diberitakan media dunia: "Anak Penderita Kanker Bobol Gawang Celtic".
0 comments:
Post a Comment